MEDAN – Ketua Umum Pengurus Besar Rumpun Budaya Seni Sumatera Nusantara Dato’ Khairul Abrar menyambut baik langkah strategis Presiden Prabowo Subianto memisahkan secara khusus bidang kebudayaan dalam satu kementrian.
“ Adanya khusus bidang kebudayaan patut kita apresiasi. Apalagi sudah melantik Bapak Fadli Zon Jadi Menteri Kebudayaan Pertama. Tentu ini akan berdampak dan mendorong Kementrian Kebudayaan untuk bersungguh – sungguh mengurus yang berkaitan dengan kebudayaan”.
Hal ini diungkapkan Dato’ Khairul Abrar dalam siaran persnya usai melakukan kegiatan rutin mengunjungi objek bersejarah di Kota Medan, Jum’at, 25/10/2024.
Dato’ Khairul Abrar menjelaskan, sangat banyak situs – situs warisan Budaya di Nusantara tidak terurus dengan baik dan terancam hilang satu persatu.
Disamping itu para pegiat budaya dan seni kurang mendapat tempat dan perhatian dari instansi terkait, padahal merekalah yang selama ini merawat dan melestarikan budaya dan seni di Nusantara, tegas Dato Khairul Abrar.
Dikatakan Dato’ Khairul Abrar, ada salah satu program prioritas Presiden dan Wapres Prabowo-Gibran, yaitu Pelestarian Seni Budaya. Program Pelestarian seni budaya ini menjadi sebuah harapan baru bagi penyelamatan situs-situs budaya di tanah air sebagai kekayaan budaya warisan masa lalu.
Program prioritas pelestarian seni budaya ini, Presiden dan Wapres Prabowo-Gibran merencanakan ada dana abadi budaya untuk memberi dorongan dukungan untuk semua aktor-aktor, pelaku-pelaku budaya kita. Hal ini disampaikan Presiden dan Wapres Prabowo-Gibran saat debat capres kelima yang digelar KPU di JCC Senayan, Jakarta, pada Minggu (4/2/2024).
Oleh karena itu, Dato’ Khairul Abrar menagih janji Bapak Presiden, ketika debat calon presiden nomor urut 2, yang mengatakan akan menyiapkan dana abadi pelestarian budaya untuk membantu pelaku budaya dan seni dalam berkreasi.