BANDA ACEH – Penggeleran adu perspektif di laksanakan pada, Selasa, 29 Oktober 2024, di Depan Gedung Aula Teater UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Adu perspektif tersebut dilakukan secara independen oleh DEMA FISIP yang berkolaborasi dengan DEMA Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Dengan tujuan, agar mahasiswa/i dan masyarakat semakin dekat mengenal siapa calon-calon pemimpin Aceh yang akan bertarung di Pilkada tahun ini.
Opening ceremony tersebut, dibuka langsung oleh Wakil Rektor III, Prof. SAIFULLAH. Yang pada saat itu juga, di hadiri oleh Tim Paslon No Urut 02 Muzakir Manaf -Fadhlullah yaitu, Bang Nurlis Efendi dan Bang Fajran, serta Pengamat Politik ( Bapak Badri Hasan Sulaiman), dan juga Akademisi (Bapak Iping rahmat syahputra).
Yang sangat disayangkan adalah Tim Paslon No Urut 01 Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, tidak menghadiri undangan tersebut. Tanpa kejelasan sedikitpun.
Ari al mufit sebagi Ketua DEMA FISIP, sangat menyayangkan ketidakhadirannya tim Paslon No Urut 01. “Menurutnya, Forum semacam ini merupakan suatu kesempatan yang sangat luar biasa dan cemerlang. Selain mengenali setiap Calon-calon Gubernur Aceh yang akan memimpin kedepannya, forum ini juga, dapat memperlihatkan kepada publik tentang bagaimana komitmen, kejelasan visi, dan rencana pembangunan yang ditawarkan tiap pasangan calon kepada Masyarakat Aceh” Ujarnya.
Ia melanjutkan narasinya, ” Padahal, Kampus adalah tempat yang sangat layak untuk kita beradu argument tentang siapa yang layak memimpin Aceh kedepannya. Mengingat, dari berbagai pelosok Aceh ada di Kampus ini, dengan harapan mereka bisa membawa hasil diskusi ini ke kampung merek masing-masing ” Katanya.
Ari merasa kecewa terhadap sikap dari Paslon No Urut 01 karena tidak dapat berhadir. “Tim Paslon 01 sudah kami undang, tapi sampai selesainya acara kami tidak mendapatkan konfirmasi apapun dari pihak mereka. Padahal waktu pelaksanaan yang di mulai jam 09.00 sempat tertunda sampai jam 10.30” Ucap ari.
Dengan demikian, Ari menutup ungkapan nya. “kami rasa mahasiswa/i dan masyarakat dapat menilai bagaimana Tim dari Calon 01 tidak menghargai undangan yang telah di gelar oleh panitia. Kita tidak mengetahui salah siapa atau siapa yang mis komunikasi disini. Namun yang kami sampaikan, inilah adanya” Ucap Ari.
Mereka berharap, ini harus menjadi sebuah pembelajaran bagi Calon-Calon Gubernur Aceh yang akan memimpin kedepannya. Jangan sampai kedepannya akan menjadi bias kepada setiap Calon karena kesalahan satu dua orang. Bercerita tentang Aceh bukanlah cerita dua orang yang sedang berseteru memperebutkan posisi yang layak, akan tetapi, bercerita tentang Aceh adalah cerita bagaimana masyarakatnya bisa nyaman dan bahagia seperti tempo-tempo waktu yang dulu. Sebagaimana sejarah Aceh menjelaskan.